Kamis, 14 Januari 2016

Mengetuk Pintu Rumah Tangga

Di penghujung bulan desember, lancar kau ucapkan janji. Demikianlah hari dimana aku tak bisa membaca perasaanku sendiri. Belum pernah kurasakan getaran sehebat yang kau ciptakan kemarin sayang. Barangkali memang kau orang terbaik yang sengaja Tuhan persiapkan. Aku tak menyangkal bahwa kini, aku mencintai hampir segala tentangmu. Pun aku bisa jatuh cinta pada canda candamu yang kerapkali menyebalkan. Terimakasih sayang tlah jadi lelaki pemberani yang datang mengajakku menjadi istri. Terimakasih tlah menjadikan sentuhan, gandengan serta sikap manja ini lebih berarti. Bahagia mencintai langkah langkahmu saat berjalan, detik detik saat kau mengantuk atau cara caramu bergurau. Adalah syukur ketika menyadari kau sudah jadi lelakiku. Tetaplah jadi lelakiku kini dan nanti 

Selasa, 01 Desember 2015

ISYARAT UNTUK TUNARUNGU

Baru kurang lebih 9 bulan lamanya saya bekerja di sebuah sekolah luar biasa swasta di kota saya. Sebelum saya bercerita lebih jauh, saya jelaskan sedikit mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) yang bersekolah di sekolah luar biasa.

Menurut PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 129 ayat (3) menetapkan bahwa Peserta didik berkelainan/ berkebutuhan khusus terdiri atas peserta didik yang: a. tunanetra; b. tunarungu; c. tunawicara; d. tunagrahita; e. tunadaksa; f. tunalaras; g. berkesulitan belajar; h. lamban belajar; i. autis; j. memiliki gangguan motorik; k. menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain; dan l. memiliki kelainan lain.

Pasal 130 (1) PP No. 17 Tahun 2010 menetapkan bahwa pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan dapat diselenggarakan pada semua jalur dan jenis pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. (2) Penyelenggaraan pendidikan khusus dapat dilakukan melalui satuan pendidikan khusus, satuan pendidikan umum, satuan pendidikan kejuruan, dan/atau satuan pendidikan keagamaan. Pasal 133 ayat (4)menetapkan bahwa Penyelenggaraan satuan pendidikan khusus dapat dilaksanakan secara terintegrasi antarjenjang pendidikan dan/atau antarjenis kelainan.

Sabtu, 26 September 2015

RINDU

Entah malam yang makin menyiksa, ataukah hati yang memang sudah tak kuasa. Rupanya Tuhan membiarkan jarak dan waktu bertahta terlalu lama. Setelah tiga tahun lamanya mengenal nama, Tuhan mengehadiahkan satu tahun tambahan tuk kita saling mengenal lagi. Ada keraguan mendalam awalnya. Namun, mencintaimu dengan tiba-tiba adalah bukti bahwa ada Dzat yang Maha Mengatur cinta. 

Aku mulai mengandaikan hari dimana hati kita menjadi halal untuk saling bertautan. Air mata haru berderai tak malu-malu mewakilkan syukur yang tak terukur. Bahwa akhirnya Tuhan mempertemukanku dengan sosok yang dahulu tak pernah ku andaikan. Aku ingin kita bersanding dengan nyata. Bergandengan tangan dengan penuh harap keberkahan. 

Mencintaimu mas, adalah mengerti bahwa kamu tak seutuhnya pangeran negeri dongeng dengan segala kesempurnaannya. Mencintaimu mas, adalah bersiap mempersembahkan ketaatan terbaik yang mampu ku lakukan. Mencintaimu mas, adalah pemberian-Nya.. yang patut ku syukuri, lagi dan lagi.

Senin, 02 Februari 2015

SEKILAS CERITA TENTANG PPL

Setelah melewati masa KKN, adalah wajar bagi kami mahasiswa FKIP untuk mengikuti PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Kegiatan PPL mengharuskan kami untuk terjun langsung ke lapangan, merasakan kenikmatan menjadi guru. Kenapa saya katakan kenikmatan?, Karena memang benar adanya. setelah melewati masa PPL dan setelah sekarang benar-benar menjadi guru di sebuah sekolah luar biasa, saya rasakan pekerjaan guru adalah pekerjaan yang nikmat!. Bagaimana tidak?. Setiap hari santapan kami adalah tawa renyah anak-anak. Tak peduli bagaimana kondisinya, anak-anak selalu punya tawa renyah yang jauh lebih nikmat dibandingkan dengan makanan mewah manapun.

PPL saya jalani di SLB A YKAB Surakarta. Sebuah sekolah yang akan selalu saya kenang, karena keberadaannya memberikan pelajaran-pelajaran hidup untuk saya nikmati di hari kemarin, sekarang dan saya harap di hari kemudian.

Minggu, 14 September 2014

BOCAH-BOCAH TUKO

Sebentar lagi, tepat sebulan saya dkk meninggalkan Tuko. Desa penuh kenangan di Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Sebulan lebih kami disana, seumur hidup mungkin kami mengenangnya. 
Bagi kami, Tuko bukan sekedar desa dengan jalannya yang berlobang-lobang, atau debunya yang menjengkelkan. Tuko bukan sekedar desa yang terkenal akan sate kambingnya, Tuko lebih dari sekedar semua yang orang ceritakan. Saya rasa, kami punya separuh hati yang tertinggal disana. Separuh hati yang kami tinggal bersama bang freddy, mak yah, mbak mah, ibu puji, bapak puji, mas cilok, dan tentunya bocah-bocah Tuko yang hampir setiap hari mengisi hari-hari kami disana. Tak penting mereka anak bos, anak guru, anak bidan, petani, pedagang, atau siapapun. Yang terpenting adalah semangat yang selalu mereka bawa ke posko kami di samping warung sate Hj.Sarinem. Juga antusias mereka mengikuti sosialisasi-sosialisasi kami yang ala kadarnya.

Kamis, 13 Februari 2014

KETIKA KAU PULANG NANTI

Ketika kau pulang nanti,
Semoga segalanya sudah membaik
Kita berjalan direl yang benar
Tanpa ganjalan, tanpa aral melintang

Ketika kau pulang nanti,
Semoga ego kita sudah terlindas kereta yang lewat
Hingga batin-batin kita suci,
raga kita sehat sentausa