Mempunyai sahabat-sahabat yang manis adalah dambaan setiap orang. Pun mengunjungi tempat-tempat yang manis bersama para sahabat yang manis., Adalah kebahagiaan yang tak terkira :) Seperti akhir Desember lalu, saya dan para sahabat manis berkunjung ke Bromo, gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur.
Bromo yang mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kab Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Kab Malang. Membutuhkan waktu sekitar 8 jam bila ditempuh menggunakan mobil dari Solo. Mobil yang kami naiki hari itu berisi 6 orang. Amat disayangkan 2 sahabat saya yang lain berhalangan ikut :(
Bromo yang mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kab Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Kab Malang. Membutuhkan waktu sekitar 8 jam bila ditempuh menggunakan mobil dari Solo. Mobil yang kami naiki hari itu berisi 6 orang. Amat disayangkan 2 sahabat saya yang lain berhalangan ikut :(
Ternyata prakira manusia memang tak selamanya benar. Yang tadinya kami menargetkan 8 jam, ternyata jadi hampir 12 jam. Itu terjadi karena kami sempat tersesat, berputar ke tol arah Surabaya. Maklumlah Kami hanya mengandalkan GPS demi perjalanan kali ini
Sarapan kami jama' dengan makan siang di daerah jawa timur. Dengan menu yang cukup zonk karena harganya tidak sesuai di kantong -,- tapi tak apa.. asal bersama, semua jadi enak :D
Setelah makan, sholat dll kami melanjutkan perjalanan daaaann tara.. ! sempat tersesat beberapa saat di tol arah ke Surabaya. Pak sopir kami yang tangguh, Fajar berkali kali minta maaf, kami sebagai penumpang yang tidak merasakan deritanya jadi sopir hanya bisa berdoa :D
Dengan ocehan yang terus berjalan kami terus melanjutkan perjalanan. Beberapa kali kami tertawa lepas karena gemes dengan mbak GPS yang sesekali rewel menyuruh belok kiri padahal jalan buntu, atau menyuruh belok kanan padahal marka tak berkata demikian :p
Hari menjelang sore dan kami mulai cemas karena tak kunjung tiba. Kecemasan semakin menjadi ketika kami sadar dihadapan kami ada antrian kendaraan panjang alias bahasa kerennya macet.
Ternyata setelah tanya sana sini, kami tau bahwa siang harinya telah terjadi kecelakaan maut yang menewaskan sekitar 18 orang. Coba saja searching dengan kata kunci kecelakaan maut probolinggo desember 2013. Kabarnya ada tabrakan antara pick up pembawa rombongan pelayat dengan truk besar. Seketika itu kami merasa merinding sekaligus bersyukur karena ternyata ada hikmah dibalik tersasarnya kami tadi.
Kami tiba di lokasi agak malam. Begitu tiba kami langsung mandi, sholat, dan makan. Tak lupa sok kenal sok dekat sana sini. Karena manusia sosial harus saling berinteraksi (alibi :p). Sembari menikmati makan malam, bapak sopir kami yang licin mencari cari mangsa sopir jeep untuk dirayu mesra agar menurunkan harga :D. Dari warga sekitar yang bercerita, kami mendapat informasi bahwa harga 1 jeep dengan isi 6-8 orang adalah 1 juta paket lengkap di penanjakan 1, penanjakan paling TOP. dan 800rb di penanjakan 2, serta paket paket lain yang semakin murah tentu semakin tidak seru -,-. Kami masih stay cool, pak Sopirpun belum putus asa. dengan berdalih ia sering ke sana dengan sedikit gaya sok tau kamipun mendapat kenalan bernama mas Martono yang akhirnya menolong kami dari cekikan harga tadi.
Mas Martono sendiri sudah di booking rombongan lain. Jadi dia menjadikan kami nomer 2, alias selingkuhan.hehe. Jadi misal mas martono selesai mengantar rombongannya di satu tempat, sembari menunggu rombongannya selesai berjalan-jalan, mas Martono mengantar kami.
Mas Martono memberi kami bocoran untuk mencuri start. Jadi, sebenarnya ada 4 tempat yang biasa dijadikan tempat wisata di daerah bromo. Pertama, lava view (tempat melihat sunrise) Kedua, Gunung Bromo itu sendiri, Ketiga Pasir Berisik, dan Keempat Bukit Teletubbies. Jika kami membayar 1 juta, kami bisa menikmati seluruh service. Tapi malam itu kami bernegosiasi yang akhirnya menghasilkan hasil yang membahagiakan. Hanya dengan 450rb/rombongan kami bisa menikmati ke empatnya. Hanya saja, untuk tempat pertama lava view, kami mencuri start naik duluan malam itu dengan menggunakan mobil sendiri (Belum memakai jeep mas martono) Mas Martono hanya memberi denah sekedarnya menuju lava view kemudian membuat kontrak dengan kami untuk bertemu agak siang setelah mengantar rombongannya ke tempat awal.
Daaaannn jadilah malam itu kami naik dingin-dingin :D
oiya, kami malam itu menginap di mobil dengan posisi nyaman masing-masing.hehe
Disepertiga malam yang khusuk kami bernjak dari parkiran mobil. naik ke atas dengan berjalan kaki. wwwuuw dinginnyaaa.brrrr
Kami memesan bakso, teh, kopi dan tak lupa duduk didekat tungkunya :D
Saat tiba waktu sholat shubuh, kami sholat dengan ala kadarnya. Bertayamum dengan tanah, memakai alas seadanya.Dan, tahukah kalian? saya, Evania Hasna sejak lahir di tahun 1993 baru pernah sholat bersama ditempat tertinggi seperti ini. dengan udara yang dingin luar biasa, dengan pagi yang amat menggetarkan jiwa, dan sayangnya dengan orang yang tetap lalu lalang didepan meski mereka tau kami tengah beribadah. Tapi sungguh rasanya amat dekat dengan Sang Pencipta. sungguh.. hanya beralas tanah, berselimut dingin dan beratap langit.
Menjelang pagi, di ufuk timur ada yang malu-malu mau menyembul :)
Alam ini sungguh indah sahabat. Kalau saja Tuhan tak menganugrahkan aku kedua mata ini, entah dengan apa aku menyadari. Kalau saja Tuhan tak menganugrahkan kaki ini, entah dengan apa saya melangkah sampai kesini :)
Kami tak lupa mengabadikan foto bersama dengan kamera si amat yang ala kadarnya alias paling bagus diantara kami :v
Setelah puas menikmati sun rise, kami turun ke parkiran dan menghubungi nomer mas Martono untuk melanjutkan perjalanan dengan jeepnya sesuai kesepakatan.
Tujuan selanjutnya adalah gunung Bromo. Melajulah rombonganku dengan jeep biru. Begitu tiba, ada hawa panas yang menyusup. matahari sudah tinggi dan pasir bromo menyambut kedatangan kami. Banyak kuda pula disini. Kamipun langsung bersemangat untuk naik ke atas
aku dan amat berada di antara kerumunan orang yang naik dan turun tangga penanjakan |
Kami hanya beberapa saat saja melihat kawah karena begitu sesaknya orang diatas. Dan harus melanjutkan perjalanan lagi. Sampai dibawah, para wanita (kecuali saya) langsung memborong kaos untuk dibawa ke rumah. dan kamipun menunggu mas Martono yang tengah mengantar rombongannya. Sembari menunggu, tak lupa berfoto-foto :D
Hawa makin memanas, matahari semakin tinggi. Mas Martonopun datang. dan melajulah kami ke ke tempat selanjutnya, Bukit Teletubbies. Disini kami hanya foto ala kadarnya karena hari semakin siang sedang kami harus kembali ke solo lagi
selanjutnya untuk membayar rasa penasaran, kami tetap melanjutkan perjalanan ke pasir berisik dengan catatan hanya sebentar. Oiya, ada pengalaman menarik disini. mas Martono menantang saya untuk menyopir jeep setelah sebelumnya saya merengek meminta duduk di bagian luar jeep selama beberapa saat. Sambil jeep berjalan menuju padang pasir, saya dan farida duduk di luar jeep dengan agak deg deg an. Sementara saya menikmati perjalanan di depan, tiba-tiba mas Martono menghentikan jeepnya, menyuruh kami naik dan menantang saya untuk menyopir :v Bukan Hasna namanya kalau menolak :D
Hahaha ini mengasyikkan, sungguh!saya menyetir beberapa saat dengan kecepatan sedang. sampailah kami di tempat terakhir. Padang Pasir Berisik. Entahlah mengapa namanya begitu. Mungkin karena pasir disini seperti berbunyi lembut tersapu angin kencang. sejauh mata memandang hanya ada pasirrrr
Berakhirlah perjalanan kami hari itu. Lelah, senang, lapar (kami baru sadar belum makan dari pagi :p) dan entah apa lagi.
Hidup ini adalah perjalanan. Sejauh apa kita melangkah, menikmati perjalanan ini, sejauh itu pula kita belajar untuk terus mensyukuri. Bahwa di luar sana, masih banyak hal-hal indah yang harus kita lihat, nikmati, pelajari, lewati, dan syukuri.
SAMPAI JUMPA DI PERJALANAN SELANJUTNYAAAAAA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar