Tau dong ya pulau Belitung?. Tempat Ikal, Arai, Lintang, dan teman-teman Laskar Pelangi lain tumbuh dan berkembang menghabiskan masa kecil mereka :)
Syukur alhamdulillah Alloh beri saya kesempatan untuk sejenak mampir di pulau sejuta pelangi ini.
Awal cerita, saya iseng saja mengikuti kuis hastag #AkuMerahPutih dari tokobagus untuk memperingati 17 Agustus. Berhadiah tiket PP Pesawat bebas pilih tujuan dari sabang sampai merauke. Peserta diminta membuat rangkaian kalimat atau foto atau pantun atau apa saja yang isinya menggambarkan betapa bangganya dengan Indonesia. Tanpa mengharap apa-apa, dan dengan pasrah saya ikuti kuis ini. Saya pikir, Tokobagus itu lingkupnya besar. Apa daya, saya hanya ISENG
Suatu hari... jeng jeng! ternyata saya menang! :))) dan dapatlah hadiah tiket pesawat terbang pp. Antara senang, bingung mau kemana dan tak percaya bisa menang dari banyak orang yang ikutan.
Dengan berbagai pertimbangan dan setelah menghitung jari, akhirnya saya putuskan ke Belitong. Tiket ada 2, saya mengajak Bunga.. teman SMA tersetia sepanjang masa.amin. Dan pergilah kami ke Belitong pada tanggal 18,19,20 Oktober kemarin
Pertama, kami naik Sriwijaya Air Jogja-Jakarta. Transit di Soekarno-Hatta, dan lanjut naik Sriwijaya Air Jakarta-Tanjung Pandan. Di pesawat, kami berkenalan TNI asli Belitong, bernama Rudi. Setelah berbincang banyak, mas Rudi menawarkan tumpangan mobilnya untuk sampai ke Pelabuhan.
Sebelum pesawat mendarat, kami dapat melihat jelas pulau Belitong yang dikelilingi laut. Belitong merupakan sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia. diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Kekayaan laut menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk Belitung. Sumber daya alam yang tak kalah penting bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. Usaha pertambangan timah sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda. Dari ataspun kami dapat melihat lubang-lubang putih bekas penggalian timah.
Sebelum pesawat mendarat, kami dapat melihat jelas pulau Belitong yang dikelilingi laut. Belitong merupakan sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia. diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Kekayaan laut menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk Belitung. Sumber daya alam yang tak kalah penting bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. Usaha pertambangan timah sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda. Dari ataspun kami dapat melihat lubang-lubang putih bekas penggalian timah.
Sampai di Bandara, tak lupa kami berfoto dulu, banyak pula wisatawan lain yang mengabadikan gambar didepan tulisan bandara H. AS. Hanan Djoedin. Kemudian kita lanjutkan perjalanan ke pelabuhan bersama keluarga mas Rudi.
Sesampainya di pelabuhan, kami bergegas mencari penginapan di sekitar pasar. Dapatlah penginapan di jalan Depati Endek no 808. Dengan sewa kamar 80K/malam. Karena berdua, maka tarif dibagi 40K/orang. Malamnya kami ,mengunjungi pantai Tanjung Pendam. Jarak Pantai dan penginapan hanya 10 menit ditempuh dengan berjalan kaki. Kamipun menikmati suasana pantai malam hari sembari memakan roti dan jajanan kecil yang dibawa.
Sesampainya di pelabuhan, kami bergegas mencari penginapan di sekitar pasar. Dapatlah penginapan di jalan Depati Endek no 808. Dengan sewa kamar 80K/malam. Karena berdua, maka tarif dibagi 40K/orang. Malamnya kami ,mengunjungi pantai Tanjung Pendam. Jarak Pantai dan penginapan hanya 10 menit ditempuh dengan berjalan kaki. Kamipun menikmati suasana pantai malam hari sembari memakan roti dan jajanan kecil yang dibawa.
Pulang ke penginapan, kami lansung disambut penjaga penginapan. Dia bercerita,di sebelah kamar yang kami sewa ada 2 perempuan dari Bali yang menginap. Mereka berniat ke pulau lengkuas dan menyewa kapal untuk esok hari. Mas Penjaga memberi saran agar kami join sewa kapal saja untuk menghemat biaya. Setelah berunding sejenak, kamipun setuju dan pergi tidurrr,,
Paginya, saya ketok kamar sebelah. Kami bertukar nomer ponsel dan sepakat akan bertemu di Pantai Tanjung kelayang untuk menyewa kapal bersama-sama menyebrang ke pulau lengkuas dan pulau-pulau lain.
Setelah itu saya dan Bunga pamit untuk berangkat terlebih dulu, karena kami menyeewa motor sedang mereka menyewa mobil.
Tempat kedua setelah Tanjung Pendam yang kami kunjungi adalah Pantai Tanjung Tinggi. Berikut beberapa penampakannya
Dikatakan Tanjung Tinggi katanya karena bebatuannya tinggi-tinggi. liat saja perbedaan tinggi batu dan badan saya
disini kami juga bisa menemukan kerang-kerang yang lucu. Sebagian besar penduduk Belitong, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat akrab dengan kehidupan bahari.
Pantai Tanjung Tinggi ini merupakan salah satu lokasi syuting Laskar Pelangi.
Setelah puas bermain di Tanjung Tinggi, kamipun langsung menuju tanjung Kelayang. Tempat janjian dengan mbak Fani dan Fitri
ada penangkaran penyu-penyu lucu disini. Lucu :3
setelah sewa kapal, kamipun langsung berlayar :3
tujuan pertama, pulau lengkuas. Di Pulau ini ada mercusuar 18 lantai yang di bangun tahun 1882.
Rasa lelah yang luar biasa bisa terbayar dengan pemandangan belitong dari atas mercusuar yang lebih luar biasa
bagaimana? LUAR BIASA BUKAN? :D
setelah dari pulau lengkuas, kami berempat snorkeling sebentar. wuihh.. kamu perlu coba! indah GILAK! sayang saya tak punya kamera dalam air
tujuan Selanjutnya adalah ke pulau burung. Tapi baru saja sampai, tiba-tiba hujan deras. Naiklah kami kembali ke kapal lagi. perjalanan dilanjutkan ke pulau kelayang.
Perjalanan ke pulau Kelayang agak ekstrim karena hujan deras. Kami semua masuk ke dalam kamar (tempat mesin) di kapal, sedang bapak nelayan dengan gagah terus berusaha menjalankan kapalnya. Ombak, Angin dan Petir menyambut kami. Kabutpun kadangkala menyapa dan membutakan arah. dari kejauhan, nampak pula kapal yang tersesat arah.
Pasca hujan, pulau kelayang sepi. Jadi berasa pulau sendiri ;D
Perjalanan ke pulau Kelayang agak ekstrim karena hujan deras. Kami semua masuk ke dalam kamar (tempat mesin) di kapal, sedang bapak nelayan dengan gagah terus berusaha menjalankan kapalnya. Ombak, Angin dan Petir menyambut kami. Kabutpun kadangkala menyapa dan membutakan arah. dari kejauhan, nampak pula kapal yang tersesat arah.
Pasca hujan, pulau kelayang sepi. Jadi berasa pulau sendiri ;D
oh iya, ini dia nelayan yang mengantar kami., yang berjuang keras melawan panas hujan :D
Puas bermain, kami memutuskan kembali ke darat karena kondisi cuaca hujan terus menerus. Oiya, di jalan ada batu burung garuda. coba amati batunya mirip burung
Hari berikutnya,, pagi sekitar pukul 6 kami bersiap untuk meninggalkan penginapan. Kami mendapat tebengan lagi untuk ke bandara.hehe. Kali ini diantar mobil mbak Fani dan mbak Fitri. Ditempat asing seperti ini selalu membuat kami yakin dan bertambah yakin bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Nah, sebelum ke bandara, kami menyempatkan untuk berfoto di danau kaolin.
Selalu ada rencana Tuhan yang kita tak pernah tau. Memenangkan kuis dari berjuta orang memang mustahil. Menaiki pesawat secara gratis pertama kaki juga bukan hal biasa. Serta, mengunjungi Belitong, pulau indah menawan dengan pertemuan-pertemuan teman baru yang menyenangkan adalah anugerah yang luar biasa.
Berikut Rincian Biaya per orang :
(tanpa pesawat)
Bandara Adi Sucipto Rp.35.000
Penginapan 2 malam Rp.80.000 (1 mlm 80.000)
Makan (Pop Mie) Rp. 6.000
Motor (12 jam60K) Rp.30.000
Makan mie goreng Rp.10.000
Kapal+Snorkeling Rp.155.000
Makan bakso+es tehRp. 16.000
bensin Rp. 7000
Bandara TjPandan Rp. 11.000
TOTAL RP. 352.000,00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar