Jumat, 14 Mei 2010

KITA


Rabbi…, terima kasih Engkau masih bersama kami dalam ikhtiar kami membina kemesraan ukhuwah
Rasulullah…, terima kasih tlah menjadi uswah yang tak tertandingi dalam kasih sayang dengan para sahabatmu
Dan dirimu, kawan… terima kasih telah ikhlas dan rela, menjadi pelenyap segala kelelahanku

Duhai pencerah hari-hariku yang tak pernah membatu..
Sengaja kutulis ini dengan bekal rasa sayangku padamu..
Dalam lembaran-lembaran hati nan tulus mencintaimu
Dan sebuah pena dengan tinta kasih yang sarat akan rasaku
Yang ada dalam genggam tanganku yang bersimbah haru
Hanya untukmu, kawan..
Demi mengenang celoteh kita yang mungkin akan jadi serpihan


Duhai pelengkap hidup yang tak pernah jadi benalu..
Kuketuk pintumu dengan gemetar, ketika itu
Dan tatkala senyummu membukakannya, tersiraplah darahku
Kau tegukkan air kasih sayang yang bernilai tinggi di kering mulutku
Kau lahapkan seluruh keramahan dan ketulusan dalam kosong perutku
Hingga kenyang dan segar kuperoleh tanpa sepeserpun rupiah

Duhai orang yang menyimpan makna dalam tangis dan canda
Kita pernah berikrar, akan senantiasa jaga kemesraan ukhuwah yang telah kita bina
Kita pernah bertekad, akan hindarkan goyah pada kebersamaan kita
Kita pernah berniat, akan simpan kenangan canda dan tawa dalam almari hati kita
Dan kita pernah bercita-cita, kelak akan bergumul kembali di syurga
semua itu tlah tersirat seiring hangat kebersamaan yang terus menggeliat

Duhai penyemangat yang tak pernah kawan sendiri kau jilat..
Masih ingatkah masalah-masalah yang sekejap lalu lewat ?
Aku dan kamu selalu berusaha menyelesaikannya dalam waktu singkat
Walau terkadang keliru dan tersendat
Tapi kita, selalu yakin dapat selesaikan dengan berbagai kiat

Duhai yang kesetiaan senantiasa kau hidangkan
Di sayup jalan yang tak berpenghabisan
Dayuan kebersamaan merayuku dalam bingkai pengharapan
Berharap hati-hati kita masih menyatu di masa depan
Menjadi kisah klasik dalam buai keegoisan zaman
Ku harap, kau jua bermimpi demikian

Kamarin dan kini, masih aku dan kamu
Namun esok, masihkah aku dan kamu ?

{teruntuk kawanku di kota kenangan kita,Jogjakarta. Maaf bila mengecewakan. Waktu satu malammu, membuatku cukup bingung dalam merangkai shaf puisi ini.. ^_^}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar