Surat ini untukmu, ukhti..
Teruntuk jiwa yang penuh akan karunia kelembutan..
Teruntuk raga yang tlah banyak Allah berikan padanya bekal keindahan..
Apa kabar imanmu, ukhti ?
Apakah masih seperti dulu, berhias azzam yang kuat ?
Apa kabar perangaimu, ukhti ?
Apakah masih seperti dulu, terhias akan kesantunan ?
Ukhti, diri ini miris melihat fenomena yang kini terhidang
Sadarkah kau ukhti ?
Beragam keindahan lekuk tubuhmu kini tak ubahnya barang pameran
Semua iklan kini tak luput dari hiasan kemenarikanmu
Engkau layaknya alat promosi semata
Aku sedih ukhti..
Apa kau juga demikian ?
Tak ingatkah kau akan goresan sabda_Nya dalam kitab kita?
Allah perintahkan kita untuk menjaga karunia_Nya
Allah perintahkan kita untuk memelihara amanah_Nya
Namun apa yang terjadi kini ?
Aurat-aurat wanita hanya menjadi TONTONAN belaka !
Ukhtiku tercinta, aurat itu tak hanya menutup rambut saja
Aurat itu, tak hanya menutup lengan saja
Aurat itu tak hanya menutup paha saja
Tak sesederhana itu..
Namun,
Aurat itu menutup tanpa mempertonjolkan
Aurat itu menutup tanpa memperlihatkan
Aurat itu menutup tanpa memperketatkan
Aurat juga tak hanya sebatas tubuh saja
Aku tau kau pasti mengerti ukhti, wanita dibekali banyak kemempesonaan
Bahkan senyum wanitapun adalah aurat
Bahkan suara wanitapun adalah aurat
Bahkan kerlingan mata wanitapun adalah aurat
Dan itu semua adalah karunia_Nya yang harus, Dipelihara dan dijaga
Bukan diikhlaskan begitu saja untuk para lelaki
Ukhti, bantulah kaum adam untuk dapat meneduhkan pandangannya
Bantulah kaum adam untuk meredakan gejolak syahwatnya
Bantulah kaum adam untuk menampik nafsu yang tak pada tempatnya
Marilah ukhti,
Bersama-sama kita jadikan senyum ini sedekah
Bukan senjata untuk menggoda para lelaki
Bersama-sama kita jadikan pandangan ini keteduhan
Bukan kerlingan yang menimbulkan desir dada para lelaki
Bersama-sama kita jadikan tubuh ini sebagai senjata untuk selalu bersyukur
Bukan tontonan yang akan membuat lelaki tersenyum atau terbahak karenanya
Wanita, adalah perhiasan dunia..
Jangan biarkan perhiasan itu menjadi murahan begitu saja..
Aku menulis surat ini berbekal rasa sayang
Tintanya sarat akan pengharapan
Isinya memang tak seindah Al-Qur’an
Tapi setidaknya, surat ini mampu redakan keresahan
Keresahanku, ukhti..
Jagalah Kemempesonaanmu, Ukhti.. Karna Allah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar