Di
penghujung bulan desember, lancar kau ucapkan janji. Demikianlah hari
dimana aku tak bisa membaca perasaanku sendiri. Belum pernah kurasakan
getaran sehebat yang kau ciptakan kemarin sayang. Barangkali memang kau
orang terbaik yang sengaja Tuhan persiapkan. Aku tak menyangkal bahwa
kini, aku mencintai hampir segala tentangmu. Pun aku bisa jatuh cinta
pada canda candamu yang kerapkali menyebalkan. Terimakasih sayang tlah
jadi lelaki pemberani yang datang mengajakku menjadi istri. Terimakasih
tlah menjadikan sentuhan, gandengan serta sikap manja ini lebih
berarti. Bahagia mencintai langkah langkahmu saat berjalan, detik detik
saat kau mengantuk atau cara caramu bergurau. Adalah syukur ketika
menyadari kau sudah jadi lelakiku. Tetaplah jadi lelakiku kini
dan nanti