Kamis, 14 Januari 2016

Mengetuk Pintu Rumah Tangga

Di penghujung bulan desember, lancar kau ucapkan janji. Demikianlah hari dimana aku tak bisa membaca perasaanku sendiri. Belum pernah kurasakan getaran sehebat yang kau ciptakan kemarin sayang. Barangkali memang kau orang terbaik yang sengaja Tuhan persiapkan. Aku tak menyangkal bahwa kini, aku mencintai hampir segala tentangmu. Pun aku bisa jatuh cinta pada canda candamu yang kerapkali menyebalkan. Terimakasih sayang tlah jadi lelaki pemberani yang datang mengajakku menjadi istri. Terimakasih tlah menjadikan sentuhan, gandengan serta sikap manja ini lebih berarti. Bahagia mencintai langkah langkahmu saat berjalan, detik detik saat kau mengantuk atau cara caramu bergurau. Adalah syukur ketika menyadari kau sudah jadi lelakiku. Tetaplah jadi lelakiku kini dan nanti