Sabtu, 02 Januari 2010

UNTUKMU SUAMIKU

Teruntuk jiwa yang masih ada dalam angan
Teruntuk raga yang aku tau, masih Allah samarkan

Aku tak tau knapa bathin ini tiba-tiba gelisah
Membayangkan sosok yang entah aku tak tau bagaimana rupa, perangai, atau bahkan bayangan tubuhnya

Manusia memang tak pernah luput dari harapan. Dibenaknya selalu dipenuhi dengan jutaan angan.
Namun angan tak akan pernah menetas menjadi “sesuatu” yang mempesona, bila tak ada bait-bait doa yang berikut campur.

Aku tau aku, aku bukan Fatimah ra yang mulia. taqwaku juga mungkin jauh berbeda dengan Aisyah ra. Cantikku apalagi.. tak secantik Zainab ra. Hartapun tak semelimpah Khodijah ra istri nabi.
Tapi...
apa salahnya  aku ingin memiliki suami yang tak hanya pandai memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku
punya sebongkah hati bijak, bukan hanya otak yang cemerlang
Seorang yang menjadikanku merasa sebagai wanita shalehah ketika berada di sisinya
Lelaki lembut dalam perilaku dan tutur kata, yang berani melayarkan bahtera rumahtangga tanpa gentar


Harapkan doaku untuk hadapi rintangannya, Butuhkan senyumku dalam lelahnya 

Setidaknya, aku merasa ADA dan BERGUNA disisinya :)